Di setiap negara umumnya mempunyai
hewan-hewan tertentu yang di keramatkan. Entah itu hewan mitologi (legenda)
atau hewan nyata, yang keberadaannya dapat di buktikan benar-benar ada. Alasan
dari di keramatkannya hewan-hewan tersebut, karena ada hewan yang dianggap
dapat memberikan keberuntungan, kesialan, kesehatan, keburukan, kematian dan
lain sebagainya.
Umumnya hal tersebut terjadi karena kepercayaan
masyarakat yang biasanya di turunkan secara turun-temurun kepada anak cucunya
dengan cara diceritakan, sehingga membuat hal tersebut bertahan sangat lama
atau bahkan tidak akan pernah hilang dari daerah yang mempercayai hal tersebut.
Bahkan ada juga hewan yang saking di keramatkannya, hewan tersebut di sembah
dan dianggap suci. Sebagaimana orang India yang memperlakukan sapi.
Disini
saya akan menjelaskan hewan-hewan yang dianggap keramat di kuil-kuil Jepang. Saya
harap penulisan makalah ini memberikan banyak informasi serta ilmu yang manfaat
bagi para pembaca.
Jepang merupakan salah satu Negara
yang mempunyai banyak sejarah dan juga merupakan Negara yang kaya akan
budayanya. Tidak sedikit pula budaya Jepang yang terkenal di dunia seperti
Samurai, Ninja, Sumo, Obento, Origami, oleh karena itu banyak orang-orang yang
ingin mengetahui atau mempelajari budaya Jepang.
Mayoritas penduduk jepang beragama
Shinto, maka dari itu hampir di setap kotanya memiliki banyak kuil-kuil yang
menjadi tempat ibadah mereka. Dalam kegiatan keagamaan di Jepang ada beberapa
hewan yang dianggap keramata, di sakral kan dan sangat penting.
Orang-orang
Jepang sangat mnghormati dan mengkramatkan hewan-hewan ini karena tugasnya seperti
penjaga keamanan atau pengantar pesan. Tidak heran jika hewan-hewan ini
biasanya selalu ada hampir di seluruh kuil-kuil di Jepang baik itu nyata atau pun berupa
patung-patung. Berikut ini adalah hewan-hewan yang dianggap keramat di
kuil-kuil di Jepang :
1.
Komainu
Komainu adalah hewan yang memiliki badan
seperti anjing tetapi berkepala singa. Komainu
juga sebagai hewan suci yang mulia yang biasanya digunakan sebagai penjaga
wilayah suci. Mereka memiliki bulu tebal, surai ikal dan ekor kuat, tubuh
berotot, dan gigi tajam serta cakar. Beberapa komainu memiliki tanduk besar
seperti unicorn di kepala mereka, namun banyak yang tidak bertanduk.
Biasanya Komainu dapat
di temui di depan kuil ataupun di dalam kuil secara berpasangan. Untuk Komainu
betina bertugas menjaga mereka yang hidup di dalam tempata yang dia jaga.
Sedangkan Komainu jantan bertugas menjaga tempat itu sendiri.
Komainu adalah simbol
di setiap tempat-tempat suci di Jepang. Patung batu komainu hampir selalu
ditemukan di pintu masuk ke kuil Shint. Pasangan Komainu ini biasanya diukir
dalam dua pose: dengan mulut terbuka, dalam posisi menderu, dan dengan mulut
tertutup. Secara simbolis, makhluk ini mewakili yin dan yang, atau kematian dan
kehidupan.
Di Jepang,
singa batu disebut koma-inu karena diperkirakan dibawa masuk
ke Jepang lewat Jalan Sutra melalui Koma (Koryo). Walaupun demikian,
kebudayaan Korea tidak mengenal patung yang mirip singa batu di Cina atau
Jepang, dan "koma" juga berarti "negeri asing".
Berbeda dengan singa batu Cina, koma-inu
jantan mulutnya hampir selalu digambarkan terbuka, sedangkan mulut betina
selalu digambarkan tertutup. Keduanya juga hampir tidak pernah membawa bola
atau mengasuh anak.
Namun, jika
ingin melihat Komainu yang berbeda, kalian dapat, melihatnya di kuil Yaeyama.
2.
Kitsune atau Rubah
Kitsune adalah sebutan untuk binatang rubah dalam bahasa Jepang. Dalam cerita rakyat
Jepang, rubah sering ditampilkan dalam berbagai cerita sebagai
makhluk cerdas dengan kemampuan sihirnya yang semakin sempurna sejalan dengan
semakin bijak dan semakin tua rubah tersebut. Selain itu, semua rubah dapat
menjelma menjadi manusia laki-laki atau perempuan. Dalam legenda, rubah sering diceritakan sebagai
penjaga yang setia, teman, kekasih, atau istri, walaupun sering terdapat kisah
rubah menipu manusia.
Di zaman Jepang kuno, rubah dan manusia
hidup saling berdekatan sehingga legenda tentang kitsune muncul dari
persahabatan antara manusia dan rubah. Dalam kepercayaan Shinto, kitsune
disebut Inari yang
bertugas sebagai pembawa pesan dari Kami. Semakin banyak ekor yang dimiliki kitsune (kitsune bisa
memiliki sampai 9 ekor), maka semakin tua, semakin bijak, dan semakin kuat pula
kitsune tersebut. Sebagian orang memberi persembahan untuk kitsune karena dianggap memiliki
kekuatan ghaib.
Rubah yang dalam bahasa Jepang disebut kitsune hadir di lebih dari 32.000 kuil
individual Shinto yang diperuntukkan bagi Inari, dewa padi, teh dan sake, lambang kesuburan dan
agrikultur. Rubah berfungsi sebagai pembawa pesan dan dapat juga diperuntukkan
sebagai penjaga untuk mengganti posisi komainu. Bahkan zaman dahulu banyak yang
sengaja memiliki rubah sungguhan untuk menjaga kuil.
3.
Merpati
Hewan bersayap ini erat
hubungannya oleh Hachiman,
dewa perang dalam kepercayaan Shinto yang menjaga orang Jepang. Merpati
bertugas sebagai pengantar pesan dan pasti dapat ditemukan di lebih dari 25.000
kuil mandiri yang didedikasikan untuk Hachiman. Bila ingin melihat yang
spesial, disarankan untuk mengunjungi Usa Hachimangu yang terletak di prefektur
Oita, Kyushu.
Dari penjelasan diatas
dapat kita tarik kesimpulan bahwa, kebanyakan hewan yang di keramatkan tersebut
adalah hewan yang bisa dikatakan sebagai hewan mitologi (legenda) yang dimana
keberadaannya tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Maka dari itu, seperti
halnya di tempat-tempat atau di Negara-negara lain, kebanyakan hewan yang
dianggap keramat tersebut memanglah hewan mitologi. Umumnya hal
tersebut terjadi karena kepercayaan masyarakat yang biasanya di turunkan secara
turun-temurun kepada anak cucunya dengan cara diceritakan, sehingga membuat hal
tersebut bertahan sangat lama atau bahkan tidak akan pernah hilang dari daerah
yang mempercayai hal tersebut.
Hewan-hewan keramat yang ada di kuil-kuil Jepang, merupakan
hewan yang mempunyai tugas-tugas yang sangat penting, seperti menjaga tempat suci tersebut, ada
juga hewan yang bertugas menyampaikan pesan, ada juga hewan yang di keramatkan
karena di percaya mempunyai kekuatan ghaib, dan juga ada yang di keramatkan
karena mempunyai hubungan erat dengan seorang dewa yang di percaya oleh orang
Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar